Jokowi Menjabat Sebagai Presiden Dari Tahun Berapa

Jokowi Menjabat Sebagai Presiden Dari Tahun Berapa

Penulis: TVRIJakartaNews

Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, memberikan sinyal bahwa Puan Maharani akan kembali menduduki posisi sebagai Ketua DPR RI pada periode 2024 hingga 2029.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Said seiring dengan masa jabatan anggota DPR RI untuk periode 2019 hingga 2024 berakhir pada Senin, 30 September 2024.

Berdasarkan hasil raihan suara dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024, PDIP berhasil memperoleh suara terbanyak di parlemen sehingga berhak untuk memimpin parlemen. Said juga menyebut bahwa PDIP telah mencapai kesepakatan untuk kembali mengusung Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI.

"Insya Allah, kalau dari PDI perjuangan final calonnya tunggal Ibu Puan Maharani," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2024.

Selain itu, Said mengatakan proses pembahasan mengenai posisi pimpinan MPR dari fraksi PDIP masih berlangung. Ia menambahkan, belum ada informasi resmi mengenai siapa yang akan menduduki kursi tersebut.

"Pimpinan MPR dari PDI Perjuangan masih di godok," kata Said.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad memastikan bahwa pihaknya tidak akan melakukan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 tentang MPR, DPR, dan DPD (UU MD3).

Dengan keputusan ini, posisi Ketua DPR untuk periode 2024-2029 akan tetap dipegang oleh partai pemenang dalam pemilu, yaitu PDIP.

“Ya kan kita sudah sama-sama tahu bahwa dalam periode ini tidak ada perubahan UU MD3” ujar Dasco di Kompleks Parlemen.

Dasco menegaskan, penentuan ketua hingga pimpinan DPR akan berlandaskan pada peraturan perundang-undangan yang masih berlaku saat ini.

“Sehingga pimpinan DPR tentunya mengacu pada UU MD3 yang masih berlaku pada saat ini,” tegas Dasco.

Elite Partai Gerindra ini pun memastikan, pemenang Pileg 2024 akan mendapat jatah posisi Ketua DPR RI. “Ya tentunya kalau melihat UU MD3 paket pimpinan itu sudah diatur dengan ketentuan paket pimpinan pemenang," urai Dasco.

“Satu kedua ketiga keempat dan kelima yang akan diusulkan masing-masing fraksi nama-namanya dan langsung ditetapkan,” imbuhnya.

Editor: Redaktur TVRINews

Sangat mudah untuk menghitung berapa persen {0} dari {1}. Mari kita atur {1} menjadi 100%, sehingga kita bisa mendapatkan nilai 1% dengan membagi {1} dengan 100 dan mendapatkan {4}. Langkah selanjutnya adalah menghitung berapa persen dalam 11: bagi 11 dengan nilai 1% ({4}) dan dapatkan hasilnya {3}%.

Untuk mendapatkan skor persentase dan tanda huruf Anda dengan cepat, gunakan Kalkulator Persentase Nilai kami. Wright dalam jumlah total pertanyaan pada ujian Anda dan jumlah jawaban yang benar atau salah yang Anda berikan. Kalkulator akan memberi Anda nilai Anda.

Pertama, Anda perlu menghitung nilai Anda dalam persentase. Total jawaban dihitung {1} - 100%, jadi kita mendapatkan nilai 1%, bagi {1} dengan 100 untuk mendapatkan {4}. Selanjutnya, hitung persentase {0}: bagi {0} dengan nilai 1% ({4}), dan Anda mendapatkan {3}% - ini adalah nilai persentase Anda. Terakhir adalah untuk mendapatkan nilai surat Anda. Lihat skala nilai lokal Anda dan temukan kisaran perkiraan hasil persentase Anda. Untuk sistem penilaian AS, nilai {3}% sesuai dengan tanda huruf {5}.

Untuk mendapatkan persentase dan nilai huruf dengan cepat, gunakan Aspose Grade Calculator. Tetapkan jumlah total pertanyaan ujian atau tes Anda, jawaban yang salah atau benar, dan dapatkan nilai Anda.

Untuk mengetahui berapa {0} dari {1}, Anda harus membagi {0} dengan {1}. Ini adalah pecahan, biasanya ditulis sebagai {0}/{1}. Juga, disebut hasil bagi {0} dan {1} atau rasio {0} dan {1}, semuanya sama. Hasil dari {0} dari {1} dalam desimal = {2} {0} dibagi {1} dalam pecahan = {0}/{1} {0} dibagi {1} dalam persentase = {3}%

Sangat mudah untuk menghitung berapa persen {0} dari {1}. Mari kita atur {1} menjadi 100%, sehingga kita bisa mendapatkan nilai 1% dengan membagi {1} dengan 100 dan mendapatkan {4}. Langkah selanjutnya adalah menghitung berapa persen dalam 11: bagi 11 dengan nilai 1% ({4}) dan dapatkan hasilnya {3}%.

Untuk mendapatkan skor persentase dan tanda huruf Anda dengan cepat, gunakan Kalkulator Persentase Nilai kami. Wright dalam jumlah total pertanyaan pada ujian Anda dan jumlah jawaban yang benar atau salah yang Anda berikan. Kalkulator akan memberi Anda nilai Anda.

Pertama, Anda perlu menghitung nilai Anda dalam persentase. Total jawaban dihitung {1} - 100%, jadi kita mendapatkan nilai 1%, bagi {1} dengan 100 untuk mendapatkan {4}. Selanjutnya, hitung persentase {0}: bagi {0} dengan nilai 1% ({4}), dan Anda mendapatkan {3}% - ini adalah nilai persentase Anda. Terakhir adalah untuk mendapatkan nilai surat Anda. Lihat skala nilai lokal Anda dan temukan kisaran perkiraan hasil persentase Anda. Untuk sistem penilaian AS, nilai {3}% sesuai dengan tanda huruf {5}.

Untuk mendapatkan persentase dan nilai huruf dengan cepat, gunakan Aspose Grade Calculator. Tetapkan jumlah total pertanyaan ujian atau tes Anda, jawaban yang salah atau benar, dan dapatkan nilai Anda.

Untuk mengetahui berapa {0} dari {1}, Anda harus membagi {0} dengan {1}. Ini adalah pecahan, biasanya ditulis sebagai {0}/{1}. Juga, disebut hasil bagi {0} dan {1} atau rasio {0} dan {1}, semuanya sama. Hasil dari {0} dari {1} dalam desimal = {2} {0} dibagi {1} dalam pecahan = {0}/{1} {0} dibagi {1} dalam persentase = {3}%

Solo (ANTARA) - Masjid Agung Keraton Surakarta menyembelih sapi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Hari Raya Idul Adha 2024.

Ketua Takmir Masjid Agung Keraton Surakarta Muhtarom di Solo, Jawa Tengah, Senin, mengatakan pada tahun ini ada enam sapi dan 11 kambing yang disembelih di masjid tersebut.

Baca juga: BPD Sultra kurban 26 ekor sapi untuk warga di 17 kabupaten/kota

"Yang pertama ada sapi Presiden Jokowi seberat 1,080 ton, kedua ada dari Bu Titik Soeharto seberat 800 kg," katanya.

Sedangkan yang lain ada dari salah satu pengusaha dan dari jamaah Masjid Agung Surakarta.

Menurut dia, setiap tahun Presiden Jokowi rutin menyumbangkan sapi sebagai hewan kurban di Masjid Agung Surakarta. Bahkan, rutinitas tersebut sudah dilakukan sejak Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.

"Sejak beliau wali kota pertama kali sampai dengan sekarang tidak pernah absen. Berat sapi selalu sekitar 1.000 kg. Dulu pernah paling besar 1.300 kg," katanya.

Secara keseluruhan, pada tahun ini jumlah sapi yang disembelih di masjid tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Ia mengatakan tahun lalu ada delapan sapi dan 16 kambing.

Baca juga: Idul Adha, Dharma Jaya jual 1.800 sapi kurban

Meski ada penurunan jumlah, dikatakannya, tidak mengurangi kualitas dari perayaan Idul Adha kali ini.

"Hakikatnya Idul Adha adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kemampuan kita kan nggak sama, ekonomi orang itu fluktuatif, namun ini tidak mengurangi kualitas," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, untuk pembagian daging sapi akan diutamakan di wilayah Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasarkliwon. Ia mengatakan sudah bekerja sama dengan seluruh panitia kurban yang ada di Kelurahan Kauman.

"Jadi kan masing-masing punya wilayah binaan, pertama Kauman dulu, setelah itu baru jamaah wilayah lain. Kami sudah rapat koordinasi dengan seluruh panitia," katanya.

Baca juga: Masjid Istiqlal terima 62 hewan kurban pada Idul Adha 1445 H

Pewarta: Aris WasitaEditor: Sambas Copyright © ANTARA 2024